Drama Remaja

Drama Remaja
Maaf jika ada kesamaan nama, tempat, ataupun kisah, karena semua ini hanya bersifat hayalan semata.



Sahabat itu mengerti

oleh : Anggi Stara Srikandi

Udara panas siang ini tidak menghalangi orang-orang untuk olahraga di bandara DEO kota Sorong.Termasuk Ardy.Siang ini dia lari di bandara. Hal ini tiap hari dia lakukan karena selain rumahnya di samping bandara, dia juga mempunyai cita-cita menjadi seorang polisi sehingga dia harus rajin berolahraga.Ardy seorang murid SMA kelas XI di sekolah percontohan Kota Sorong yaitu SMA N 3.
Ardy    : (Berlari dngan nafas tersengal-sengal sambil menyanyikan lagunya coklat band yang      berjudul bendera)Merah putih teruslah kau berkibar,di ujung tiang tertinggi di Indonesia ku ini.(berhenti mendadak karena berpas-pasan dengan Edo teman lamanya) Hey….bro pa kabar ni??
Edo     : (melepas heandset dari telinganya)hey bro…kabar baik ni,lo kamu?eh sekolah di mana ni?dah 2 tahun kita nggak ketemu. Terakhir ketemu pas kelas IX to?
Ardy    : (melipat tangan) ohh….kabar baik juga kawan. Iya ni dah lama kita nggak ketemu. Sa sekolah sekarang di Smunti. Lo kamu dang?(memukul belakangnya Edo dengan pelan)kita ngobrol sambil lari yuk !
Edo     : (berlari) ooo…kalau aku sekolah di Smanda.
Ardy    : (melihat sebentar kearah Edo) loh kok bisa?
Edo     : (Ekspresi heran) maksudnya apanya yang bisa?
Ardy    : maksud ku kok bisa kamu sekolah di Smanda?kan letaknya jauh dari rumah kamu. Dekatan kalo kamu sekolah di Smanti.
Edo     : (berhenti berlari) lo di pikir iya juga sich tapi ku cari sekolah yang kualitasnya nomor 1. Nggak sama dengan Smanti yg bikin kasus mulu.
Ardy    : (berhenti berlari) jadi maksudmu Smanda kualitasnya nomor 1?cape” deh.
Edo     : (ekspresi sedikit angkuh) yaeyalah dah jelas gitu. Smanda numero uno. Ckckckckc
Ardy    : duh perktaan mu sungguh indah hingga meluluhlantahkan hati ku.
Edo     : lebay banget loe. (Duduk di pinggir jalan bandara sambil ,menari tangan Ardy) duduk dulu yuk!
Ardy    : males ah. Mau lari saja.
Edo     : (berdiri) come on boy.
Ardy    : Di Smanda nggak pernah di ajar olahraga ya? Jadi kamu lemah gitu.
Edo     : (tersenyum simpul) hahahahahahhahahahahahahah ngaco loe. Macam tabakar kah.
Ardy    : Biasa ja kali. (lari meninggalkan Edo)
Edo     : (mengejar Ardy) Dy tunggu.
Ardy    : (berhenti karena berpas-pasan dengan Efendi)
Edo     : (berhenti di samping Ardy)
Efendi : (tersenyum) hay kam 2 bikin apa?main kejar-kejaran kah?
Ardy    : (menguap) ah nggak kok. Cuma gi lari sore aja. Calon polisi gitu loh. Jadi mesti rajin olahraga. Nggak sama dengan dengan anak manja 1 ni. Bagai beruang dalam kandang. Wajahnya saja yang sangar tapi fisiknya lemah euy.
Edo     : (ekspresi marah) maksud loe apa bilang gitu ? cari masalah banget si. (memegang kera baju Ardy)
Efendi : (menengahi Ardy dan Edo)udah…udah..kalian seperti anak kecil saja. Ada masalah apa si sebenarnya?
Ardy    :  (perbaiki kera baju) bisnya Edo ni terlalu sombong sampai menjelek-jelekan sekolah ku. Pake acara mengangkat-angkat sekolahnya lagi. Gila…bikin sa emosi ja…e (nada suara tinggi)
Edo     : ku bukan bermaksud gitu bro. Ku kan hanya mengutarakan pendapat ku saja. Apa salah? masa gitu aja marah si? Kamu ni seperi kayu yang sudah di guyuri minyak tanah. Kena api dikit langsung tabakar.
Ardy    : (ekspresi marah) apa katamu?
Efendi : (meninggikan suara) alah kalian ni mang masih seperti anak TK. Masa hal gitu saja bisa jadi masalah tu ? pikir pake logika kah?hal seperti tu nggak penting banget deh di perdebatkan. Mending kalian debatkan mengapa akhir-akhir ni suhu tidak menentu dan makin panas, sekalian cari solusinya. Itukan lebih penting untuk didebatkan. Yang masalah Edo mengangkat-angkat sekolahnya si mank nggak salah tapi Edo dalam memberi pendapat juga nggak boleh menjatuhkan orang lain juga dong.
Edo     : (menunduk) iya..iya ku salah.maaf ya Ardy. Ku mang tidak seharusnya bicara seperti tadi. Maaf  ya? (mengulurkan tangan kearah Ardy)
Ardy    : (membalas uluran tangannya Edo) iya,ku juga mau minta maaf. Ku tadi kebawa emosi sampai gitu.
Efendi : (menarik Edo dan Ardy dalam pelukannya) nah gitu dong. itu baru namanya sahabat-sahabat ku. Sahabat itu harus mengerti

0 komentar:

Posting Komentar